BONSAI SARANG SEMUT

Posted by bysikka4u on Selasa, 28 April 2009 |


Sarang semut merupakan jenis tanaman langka di Indonesia. Tanaman ini biasa hidup pada tempat dan pohon yang rimbun dan teduh. Mampu bertahan hidup ditempat kering diatas dahan maupn cabang kayu.
Sarang Semut bagus untuk dijadikan bonsai. Pasalnya, sarang semut memiliki umbi yang besar. Dengan daun yang sedikt lebar dan agak panjang berwarna hijau terang. Apalagi ditanam dalam pot ceper dengan menggunakan media tanam sekam bakar semata.
Dinamai sarang semut karena karena umbinya menjadi sarang semut. Di Irian sarang semut dimanfaatkan sebagai ramuan obat bagi kesehatan manusia.
Tidak hanya di Irian Jaya, Sarang semut pun terdapat di Hutan Kabupaten Sikka. Tumbuh menempel pada tanaman pohon, baik yang ada di tengah hutan maupun di kebun milik warga. Warga Sikka sendiri tidak mengetahui apa sebutan sarang semut dalam bahasa daerah. Yang mereka ketahui bahwa tanaman ini masuk dalam kategori jenis tanaman anggrek.

Beda dengan di Irian, di Kabupaten Sikka tanaman ini tidak dimanfaatkan sebagai minuman obat tradisinal. Padahal tanaman ini memiliki khasiat yang mampu menyembuhkan penyakit. Seperti kanker, maag, gangguan fungsi ginjal dlsbg.

Dengan informasi yang diperoleh dari orang Sikka yang pernah tinggal di Irian dan Ambon. Lantas orang di Sikka saat ini mulai berburu sarang semut untuk dijadikan ramuan obat tradisional.

Khasiat Sarang Semut
Dr Ir M. Ahkam Subroto, M.App. Sc, Peneliti Utama, LIPI Cibinong Science Center
Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migren, rematik dan leukemia. Mengenai mekanisme kerja kandungan senyawa aktif Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan penyakit tersebut dijelaskan sebagai berikut.
• Kanker dan tumor. Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan Sarang Semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
• Gangguan jantung, terutama jantung koroner. Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral Sarang Semut, terutama kalsium dan kalium.
• Stroke ringan maupun berat. Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
• Ambeien (wasir). Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.
• Benjolan-benjolan dalam payudara. Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.
• Gangguan fungsi ginjal dan prostat. Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam Sarang Semut.
• Haid dan keputihan. Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.
• Melancarkan peredaran darah. Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.
• Migren (sakit kepala sebelah). Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.
• Penyakit paru-paru (TBC). Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.]
• Rematik (encok). Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
• Gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin. Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.
• Sakit maag. Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai antibakteri

Secara tradisional masyarakat mengolah sarang semut dengan merebus dalam air mendidih. Setelah dingin, mereka menyaring sebelum mengkonsumsinya. Bahan baku sarang semut berupa potongan-potongan segar atau kering, bisa pula bubuk kering. Jadi senyawa-senyawa kimia dalam sarang semut yang memiliki aktivitas farmakologi bisa dipastikan adalah senyawa-senyawa yang larut dalam air.
Sarang semut mengandung senyawa aktif yang relatif sama dengan dekoktum (air rebusan) bubuk sarang semut. Artinya pada masing-masing dosis anjuran, keduanya memiliki keamanan dan khasiat yang relatif sama. Perbedaannya? Dari segi harga, bubuk lebih ekonomis karena diperlukan investasi lebih besar untuk memproduksi kapsul. Dari sisi penyerapan, bubuk lebih cepat karena perlu waktu ekstra untuk menghancurkan selongsong kapsul di dalam sistem pencernaan.
Sebaliknya, karena terlindungi oleh selongsong kapsul, beberapa senyawa aktif yang labil (mudah terurai) dapat terlindungi dari degradasi di dalam lambung. Kapsul lebih banyak dipilih oleh mereka yang tidak menyukai rasa dan aroma jamu-identik dengan pahit, amis, dan apak. Mereka yang sibuk, mobilitas tinggi, dan ingin meningkatkan vitalitas serta menjaga kebugaran juga memilih kapsul. Begitu pun konsumen yang pencernaan bermasalah, gangguan fungsi hati, dan ginjal.
Segelas dekoktum sarang semut atau 200 ml memiliki kandungan ekstrak air setara 2 kapsul ekstrak air sarang semut (2 x 500 mg). Mereka yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal, tentu lebih baik mengkonsumsi kapsul ketimbang bubuk sehingga kerja hati dan ginjal tidak berat. Pilihan kapsul ketimbang bubuk sering pula karena alasan ketepatan dosis. Dosis secara tepat terukur, misalnya bila minum 2 kapsul masing-masing 500 mg secara pasti kita mendapatkan khasiat yang setara dengan 1.000 mg ekstrak.
Bandingkan dengan segelas dekoktum bubuk yang takarannya tidak akurat (hanya dengan sendok makan). Selain itu, perbandingan bubuk dan air serta lama perebusan juga hanya kira-kira. Akibatnya kandungan senyawa aktif dalam ekstrak air, juga bisa berbeda-beda. Kapsul memiliki masa simpan relatif lama, minimal 3 tahun, sulit dipalsukan karena dalam pembuatannya diperlukan peralatan dan modal besar. Kelebihan kapsul lain adalah lebih higienis karena menggunakan peralatan modern dan lebih murni lantaran dalam ekstrak tidak terdapat bahan-bahan yang tidak larut dalam air, kecuali bahan pengisi yang sengaja ditambahkan.
Bubuk sarang semut memiliki keunggulan lain yang tidak dipunyai oleh kapsul: sebagai minuman kesehatan yang menyegarkan. Tentu setelah ditambahkan pemanis dan bahan lain untuk meningkatkan vitalitas dan menjaga kebugaran. Bagi kalangan tertentu seperti kaum lanjut usia, minum jamu identik rebusan simplisia yang pahit. Mereka menganggap minum kapsul kurang mantap dan 'menyalahi' ritual tradisional. Sugesti seperti itu jamak kita temukan di masyarakat Indonesia. Akibatnya bila mereka dipaksa minum kapsul, kondisi kesehatan tak membaik. Jadi jangan dipaksa mereka untuk menjadi lebih modern dengan minum kapsul. Percaya atau tidak, sugesti memiliki peran penting dalam kesembuhan suatu penyakit seseorang.
Untuk penyakit-penyakit tertentu, konsumen sebaiknya menggunakan kedua sediaan bubuk dan kapsul secara bersamaan. Misalnya untuk pengobatan rematik, kapsul diminum untuk meredakan rasa nyeri dan bubuk untuk mengompres bagian luar yang bengkak, meredakan nyeri, dan pembengkakan. Untuk pengobatan tumor atau kanker dengan benjolan di luar, gunakan kapsul untuk pengobatan dari dalam. Sementara bubuk untuk kompres (meredakan rasa nyeri dan pengobatan dari luar). **(dariberbagaisumber)