subscribe to RSS

BONSAI SENTIGI DURI

Posted by bysikka4u on Jumat, 19 Juni 2009


Jenis tanaman ini memiliki kemiripan dengan tanaman sentigi laut. Berbatang keras, daun kecil memancang dan memiliki karakter yang juga pas untuk dijadikan bonsai. Namun tanaman ini memiliki duri pada ujung ranting, sehingga tanaman ini oleh para hobiis bonsai di Maumere Flores Nusa Tenggara Timur menyebutnya dengan sentigi duri.

Tanaman ini hidup di habitat yang sangat ekstrim, kering dan bebatuan di tepi kali yang tak ada aliran airnya. Di habitat aslinya tanaman ini memiliki daun yang lebar, hanya pada tempat tertentu yang kering daunnya menjadi kecil.

Model batangnya yang keras melata mirip seperti tanaman melata lainnya. Hanya saja jika batangnya mulai besar dan keras, arah ujung ranting mengejar matahari sehingga tampak tegak berdiri.

Selain tanaman sentigi duri, masih banyak tanaman lain di Kabupaten Sikka yang juga memiliki seni untuk dijadikan bonsai. (johnoriwis)

RUMAH TANGGA DAN BONSAI

Posted by bysikka4u on


Modal utama menanam bonsai adalah kesabaran. Sabar merupakan kata kunci pertama untuk bisa meraih kesuksesan untuk menjadikan bonsai sebagai sebuah karya seni yang memiliki nilai dan patut dihormati.

Karena untuk bisa mencapai kesempurnaan pada tanaman bonsai, kesabaran sangat diperlukan oleh setiap hobbis. Mencapai bonsai yang sempurna dibutuhkan waktu yang lama dan memakan waktu bertahun – tahun.

Selain sabar, hobiis bonsai juga harus bisa memahami kebutuhan tanaman bonsai disaat – saat tertentu. Seperti kebutuhan tanaman bonsai akan air dan hara yang cukup demi kelangsungan hidupnya.

Merawat bonsai juga harus penih cinta dan harapan. Siapa bilang para hobiis juga tidak berdoa untuk tanamannya agar menjadi bonsai yang indah dan memiliki umur yang panjang??? Karena dengan menaruh harapan pada sesuatu, kita pasti sedang berdoa.

Maka tak heran, jika kesabaran para hobiis terhadap bonsai tak ubahnya seperti menaruh sabar pada bahtera rumah tangga. Rumah tangga akan diliputi kebahagian jika ada cinta, pengertian, saling menghormati satu sama lain dan yang terpenting adalah sabar.

Rumah tangga tak ubahnya seperti bonsai.(johnoriwis)

MODEL ATAU GAYA BONSAI

Posted by bysikka4u on Senin, 15 Juni 2009


Model atau gaya bonsai paling dasar yang perlu dikuasi pemula adalah berdasarkan gaya tumbuhnya, yakni formal dan menggantung. Penjabaran lebih jelas kedua gaya ini adalah sebagai berikut:
a. formal
Model atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.
1. Tegak Lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.
2. Tegak Berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat kedepan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.
3. Gaya Miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.
b. Menggantung atau cascade
Gaya ini berlawanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini ada dua, yakni semi menggantung dan murni menggantung
1. Setengah Menggantung
Bonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot
2. menggantung
Gaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah biir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung. (sumber : http://bonsai-plant.awardspace.com/cara.html )

SENTIGI DURI

Posted by bysikka4u on


Jenis tanaman ini pertama ditemukan tanpa nama, namun karena ada kemiripan dengan sentigi. Walau memiliki duri, sehingga tanaman ini disebut dengan sentigi duri.