subscribe to RSS

TANAMAN KECIL, KERDIL TAPI MENARIK

Posted by bysikka4u on Rabu, 11 November 2009


Untuk membuat bonsai yang indah dan artistik diperlukan cita rasa seni yang tinggi, mengapa dikatakan demikian karena bonsai juga merupakan barang seni yang hidup. Untuk membuat bonsai yang indah memerlukan waktu yang cukup lama bahkan di training bertahun-tahun. Bonsai juga membutuhkan pemeliharaan khusus. Pemeliharaan dan perawatan yang asala-asalan akan menjadikan bonsai yang awalnya indah dan cantik akan berubah menjadi merana dan mati. Berbeda dengan barang seni yang lain yang tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Bonsai juga membutuhkan ........ pemeliharaan khusus. Pemeliharaan dan perawatan yang asala-asalan akan menjadikan bonsai yang awalnya indah dan cantik akan berubah menjadi merana dan mati. Disitulah letak kelebihan dari bonsai dengan barang seni yang lain. Ada bermacam-macam langkah dalam membuat bonsai yang indah ;
Pengerdilan
Tempat penanaman yang memeliki sedikit media ;Karena ditanam ditempat yang kecil d idalam pot, dalam lobang (rongga) batu karang, media tanam juga sedikit dan terbatas menyebabkan tanaman tidak banyak mendapatkan makanan atau unsur hara dan dengan sendirinya tanaman menjadi lambat berkembang dan tumbuh. Media tanam yang sedikit menyebabkan terbatasnya sumber makanan ini juga menyebabkan tanaman menjadi kerdil.
Pembuangan dan pemotongan tunas-tunas baru gunanya adalah untuk penyempurnaan bentuk dan mempercepat penuaan cabang sebelumnya. Tunas baru juga dapat dipertahankan untuk penyempurnaan bentuk yang kita inginkan. Bila tunas baru dibiarkan kemungkinan besar tanaman akan menjdi rimbun dan lama kelamaan akan kehilangan bentuk yang semula. Selain itu juga tunas baru akan cepat memanjang dan membesar tetapi lemah.
Penggantian media tanam dan mengurangi akar ; penggantian media dan pengurangan akar dilakukan pada waktu-waktu tertentu gunanya adalah untuk menghambat pertumbuhan dahan, ranting dan daun. Perlakuan ini misalnya dilakukan 1 x dalam setahun, namun ada juga mempercepat penggantian media dan pengurangan akar apabila kita lihat tanaman mulai kekurangan makanan dan banyak makin banyaknya akar yang melingkar didalam pot, hal ini bisa kita lihat dengan adanya perubahan dari tanaman.
Sinar matahari (ultra violet) juga mempengaruhi tumbuh kembangnya tanaman. Sinar ini juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman untuk itu tanaman diletakkan pada tempat yang tepat dan disinari matahari penuh. Tetapi ada juga tanaman yang tidak memerlukan sinar matahari secara penuh namun tidak banyak jumlahnya. (sumber : yuFFas)
.

Ulat Binatang Pemakan Daun Bonsai

Posted by bysikka4u on


Selain hewan pengganggu seperti ayam, anjing, kucing dan ternak piaraan lainnya, bonsai juga harus terhindar dari berbagai jenis hama, antara lain kutu putih. Tak hanya itu, belalang dan ulat menjadi musuh utama para pebonsai, karena dua jenis hewan ini merupakan tipe binatang pemakan daun.

Akibatnya, daun tanaman bonsai yang selama ini diupayakan para hobiis untuk tetap hijau. Dalam sekejap habis dimakan, apalagi dua binatang ini dibiarkan berlama - lama ditanaman bonsai. Padahal sala satu sisi indahnya bonsai terletak pada daun, tanpa daun yang sempurna apresiasi orang terhadap bonsai pun tentunya buruk.

Untuk menghindari kerusakan daun ........ para hobiis bonsai disarankan untuk terus memantau dan mengamati setiap tanaman bonsai. Pengamatan ini bisa dilakukan pada saat menyiram, mereporting maupun pada saat sedang santai menikmati tanaman bonsai.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah melakukan penyemprotan tanaman secara rutin dengan obat pembasmi serangga. Namun cara ini sebaiknya dilakukan sesuai aturan can tatacara penggunaan yang ada dalam kemasan botol. ( john oriwis )
.

SENTIGI KOJA DOI

Posted by bysikka4u on Jumat, 02 Oktober 2009


Beberapa waktu lalu kami ke Pulau Koja Doi, salah satu pulau yang ada di Gugusan Pulau Teluk Maumere. disana ada banyak pohon sentigi, tapi sayang tanaman itu selain diambil warga untuk kayu bakar juga dibabat oleh para pemburu bonsai sentigi.

Yang kami lihat tanaman ini dibabat habis, padahal sangat bermanfaat melindungi warga dari bahaya abrasi atau tsunami. Di Koja Doi sentigi hidup diantara tanaman bakau lain, dan berada paling dekat dengan daratan.

Jenis Tanaman Bonsai

Posted by bysikka4u on Senin, 07 September 2009

Tidak semua jenis tanaman dapat dijadikan bonsai, taaman yang cocok adalah yang
memenuhi syarat :
1. Dapat hidup pada tempat dengan media terbatas (pot kecil).
2. Berumur panjang, puluhan bahkan ratusan tahun.
3. Pertumbuhannya lambat sehingga tidak cepat berubah.
4. Berdaun kecil, rimbun dan tidak mudah rontok.
5. Batang lebih cepat membesar dan tidak cepat meninggi.
6. Secara alami sudah memiliki bentuk yang indah.
7. Tahan dan mudah ditraining.
8. Merupakan tanaman berkayu (berbatang keras).

Selain syarat-syarat tersebut, ada beberapa jenis pohon yang memiliki kelebihan sebagai
bakal bonsai seperti :
1. Memiliki akar tunjang (sulur), seperti beringin.
2. Memiliki permukaan kulit (tekstur) menarik seperti pinus dan asam jawa.
3. Memiliki bentuk batang yang berliku, indah secara artistik-dekoratif seperti cemara udang.
4. Memiliki buah kecil yang berwarna warni seperti murbai, jeruk kingkit dan kemuning.
5. Memiliki bunga yang indah.
Media Tanam dan Pot
Secara umum media tanam bonsai adalah campuran pasir, tanah dan humus dengan perbandingan sama (1:1:1). Untuk tanaman tertentu yang memerlukan komposisi berbeda bisa disesuaikan, misalkan untuk jenis cemara (Juniperus) memerlukan 3 bagian pasir dan 2 bagian
humus. Pot merupakan bagian penting dari bonsai, harus ada kesesuaian ukuran, bentuk dan warna pot dengan bonsainya. Untuk bonsai bergaya tegak lurus dan tegak berliku cocok dengan pot dangkal berbentuk bulat atau persegi panjang. Untuk bonsai bergaya miring cocok dengan pot dangkal berbentuk persegi panjang atau oval. Untuk pot dangkal, tinggi pot kurang
lebih sama dengan diameter pangkal batang bonsainya. Untuk bonsai bergaya setengah menggantung dan menggantung cocok dengan pot tinggi berbentuk bulat atau persegi.
Perawatan
Seperti tanaman pada umumnya bonsai memerlukan perawatan meliputi penyiraman, penyiangan gulma, pemupukan, pergantian media tanam dan pergantian pot. Karena media tanam terbatas, maka unsur hara untuk bonsai harus dipenuhi dengan pemberian pupuk. Bila menggunakan pupuk anorganik, sebaiknya pakai pupuk lengkap berbentuk tablet (slow release)
seperti Dekaform, agar terhindar dari kelebihan dosis yang bisa berakibat kematian bonsai atau menggunakan pupuk daun seperti Gandasil dengan dosis setengah dari anjuran di kemasannya. Apabila media sudah mengeras, akar banyak melingkar di sepanjang pinggir pot dan pertumbuhan bonsai melambat, maka diperlukan pergantian media tanam bersamaan dengan pemangkasan akar. Setiap pemangkasan akar harus diimbangi dengan pemangkasan daun agar penyerapan air oleh akar berimbang dengan penguapan air lewat daun. Dengan perawatan yang benar dan teratur serta training yang berkesinambungan, maka terciptanya bonsai yang baik dan bernilai tinggi bukanlah suatu yang mustahil, bonsai akan berumur panjang, bahkan bisa lebih panjang dari umur pemiliknya. (Dari berbagai sumber)

GAYA DENGAN SARANG SEMUT

Posted by bysikka4u on Kamis, 06 Agustus 2009


Bulan lalu kami ke Nita, disana kami mendapatkan informasi tentang tanaman sarang semut. jenis tanaman obat - obatan yang sangat laris di irian jaya sana.

kami lalu menelusuri dusun dan menempuh perjalanan yang cukup jauh dan panjang, letih dan penuh perjuangan memang. dan benar, tanaman sarang semut ini tumbuh banyak di atas dahan dan ranting pohon - pohon besar.

namun untuk mengambilnya tidak mudah, karena tanaman ini merupakan rumah bagi semut yang kalo jalan pantatnya naik ke atas. saya terpaksa harus sampai buka baju untuk bisa mendapatkan sarang semut, seluruh badan harus digigit semut.

liat saja di gambar....

BONSAI INDAH TAPI PENUH PERJUANGAN

Posted by bysikka4u on


bonsai itu memang indah, indah, indah dan sekali lagi indah, indah, indah. tapi untuk mendapatkan bakalan bonsai tentunya harus penuh perjuangan. pasalnya untuk mendapatkan bakalan bonsai kita harus menelusuri kali, lembah, lereng dan mendaki bukit dan gunung.

beberapa waktu lalu, saya dengan beberapa orang penghobi menelusiri kali kering di daerah wailiti untuk mendapatkan bakalan bonsai. dan alhasil kami mendapatkan bakalan bonsai itu dan semuanya bagus - bagus.

aneka jenis tanaman yang kami dapatkan untuk menjadikannya bonsai. salah satunya adalah sejenis tanaman yang mirip kemuning. tanaman ini memiliki bentuk dan model batang yang menarik untuk di jadikan bonsai.

batang berwarna putih dengan kulit yang mudah dikelupas, tua dan kokoh jika ditanam dalam pot yang ceper dan bulat. indah sekali....

liat digambar pa John Xaverius sedang membersihkan akar dan ranting bakalan bonsai....

TEKNIK BONSAI

Posted by bysikka4u on Selasa, 28 Juli 2009




a. pemotongan dan pemangkasan
prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping. agar bentuknya teratur dan penampilannya juga menjadi indah. Ranting yang tidak perlu atau merusak pemandangan bisa dibuang dan gunakan imajinasi dalam memangkasnya
b. pengawatan
Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
PEMBUKAAN KAWAT
Bisa dilakukan setelah kawat tampak tenggelam atau masuk ke dalam batang, cabang, atau ranting bonsai. Dilakukan dengan hati-hati mengikuti arah lilitannya dan harus diusahakan tidak sampai tidak menyebabkan luka
c. posisi bonsai di pot
Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.
d. penanaman
Langkah-langkah penanaman bonsai:
• siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
• kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot
• masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
• tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
• masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan
• rawat bonsai dengan baik
e. Menciptakan kesan tua
Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah
A. PENYIRAMAN
Pada musim kemarau bonsai sebaiknya disiram setiap hari, pada pagi dan sore hari. Air untuk penyiraman harus air jernih, bersih, tidak berbau, dan bebas garam. Penyiraman dilakukan dengan dua cara. Pertama, menyiramkan air secara langsung kepada media tanam. Kedua, mencelupkan pot bersana media tanamnya kedalam air hingga air dapat meresap dan media tanam basah benar.
B. PEMUPUKAN
Harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Frekuensi pemupukan yang disarankan adalah sebulan sekali dengan pupuk yang digunakan NPK dan urea. Pupuk daun juga bisa diberikan sebulan tiga kali.
C. PENYIANGAN DAN PEMANGKASAN
Penyiangan dilakukan setiap hari. Terutama jika terlihat adanya gulma (tanaman liar) di media tanam. Untuk menghindari gulma disarankan untuk memberi lumut di permukaan media tanam. Lumut berwarna hijau sekaligus berfungsi sebagai indicator kelembapan. Pemangkasan batang, cabang, ranting, dan daun bonsai dilakukan untuk membentuk bonsai sesuai dengan keinginan. Disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai dengan kondisi bonsai itu sendiri. Jika pertumbuhan bonsai jenis tanaman yang cepat, pemangkasan dilakukan sebulan sekali. Jika bonsai tanaman yang pertumbuhannya lambat, pemangkasan cukup dilakukan 2-3 bukan sekali
D. PEMBUKAAN KAWAT
Bisa dilakukan setelah kawat tampak tenggelam atau masuk ke dalam batang, cabang, atau ranting bonsai. Dilakukan dengan hati-hati mengikuti arah lilitannya dan harus diusahakan tidak sampai tidak menyebabkan luka.
E. REPOTTING
a. pengganti media tanam dan pemangkasan akar
Harus dilakukan jika akar telah tumbuh padat. Biasanya pada saat bonsai berumus enam bulan atau satu tahun sejak pembuatan.caranya, bonsai dilepaskan dari potnya, kemudian separuh dari media tanam yang menenpel pada perakaran dibuang dan separuhnya dibiarkan tetap menempel
b. pengganti dan perubahan tata letak pot bonsai
Dilakukan pada saat penggantian media tanam. Sama dengan penggantian media tanam,jika bonsai sudah semakin membesar dan akarnya memenuhi pot. Idealnya dua kali penggantian media tanam. . Diupayakan agar pada waktu mengganti pot, tidak mengganggu sistem perakaran dan hindari pemotongan akar. Repotting dilakukan pada awal kemarau, untuk menghindari akar menjadi busuk karena setiap pengangkatan akar, biasanya akan meninggalkan luka kecil dan bisa menjadi infeksi kalau kena air.
Faktor pendukung
menjaga factor-faktor berikut dapat membuat bonsai anda normal dan tumbuh sehat :
Cahaya: Bonsai membutuhkan cahaya konstan yang terang.baiknya bonsai diletakkan di tempat yang tidak terlalu terik terkena cahaya matahari.seperti dibawah pohon besar atau diambang jendela. dimusim penghujan yang cahayanya kurang.dapat ditambahkan dengan lampu khusus yang tersedia dipusat tanaman .
Suhu: Pada musim dingin, memelihara tanaman bonsai dari windowsills dan langsung dari sumber panas seperti radiators. Selama musim dingin, jika bonsai tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan, minimum suhu 50 ° F (10 ° C) akan berlaku. Selama musim berkembang, sebagian besar bonsai memerlukan suhu dari 60 hingga 70 ° F (15 sampai 21 ° C).
Pot Bonsai: Pot harus memiliki satu atau lebih lubang drainase di bawahnya dan mungkin juga memiliki beberapa lubang kecil untuk mengikat pohon di pot tersebut.
Potting kompos: Pemberian kompos dalam jumlah yang seimbang antara pasir dan lumut agar tanah didalam pot tidak terlalu basah namun akan terdeteksi kurangnya air dari lumut yang kering.
Air dan kelembaban: Bonsai harus terus dipelihara lembab, terutama tetapi tidak boleh terlalau banyak air. Hal ini akan memblokir aliran udara melalui kompos dan sebagainya membahayakan kesehatan tanaman.cek kondisi tanaman di pagi hari, untuk mencegah penyakit seperti jamur.
Pupuk: seimbang dengan pupuk setiap tiga sampai empat bulan Gunakan tinggi kalium karbonat pakan dari pertengahan musim gugur hingga pertengahan musim dingin. Tidak berlaku pupuk dari pertengahan musim dingin hingga pertengahan musim semi
Perawatan perkakas bonsai anda.
Beberapa hal yang mungkin untuk mendapatkan perawatan dan pemeliharaan alat-alat Anda. Ingat Anda memiliki investasi yang signifikan dalam perangkat Anda, beberapa menit setelah menggunakanmereka harus segara dibersihkan.
1. WD40: spray ini menyapu bersih getah pohon dan sebagainya dan biasanya digunakan untuk mencegah karat.
2. Alkohol: disarankan untuk mensterilkan alat Anda setelah digunakan disetiap pohon. Saya menemukan bahwa lebih sedikit. Bersihkan dengan alkohol dan menindaklanjuti dengan WD40.
3. Lighter Fluid: Gunakan untuk membersihkan getah apapun yang menempel ke perangkat. Nail polish remover tampaknya baik untuk digunakan .
4. Honing Stones: tajamkan selalu pisau potong anda apabila sudah terlalu tumpul .Dalam hal ini jika Anda merasa tidak nyaman dalam menanggulangi pekerjaan ini, bawa ke profesional. Pembersihan alat dengan baik akan menyembuhkan luka tanaman lebih cepat.
5. Gun Biru: The Black alat Jepang telah dirawat dengan bluing pada proses meniru. Tidak ada cara yang bisa kita ulangi proses ini, tapi senapan biru yang kedua adalah hal yang terbaik.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Cara yang paling mudah untuk mengendalikan hama dan penyakit bonsai adalah dengan perawatan dan pengamatan secara teratur.Mmeskipun demikian ,kalau serangan tetap terjadi perlu dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut .
Bila ternyata tanaman tetap sakit walau perawatan dan pemeliharaan sudah betul,maka hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa dengan teliti jenis tanaman .bila tak ada tanda2 serangan didaun kita juga perlu melihat akar ,bila penam pilan akar masih kuat dan ujung akar masih berwarna putih berarti fungsi akar masih baik
Namun bila akar berwarna kecoklatan dan berubah bentuk,bisa dipastikan ada hama atau penyakit yang menyerang .
Adapun hama dan penyakit yang biasa menyerang bonsai adalah sebagai berikut :
A.aphis
Serangga ini biasa terlihat bibawah daun mengumpul di tulang atau pucuk daun / tunas daun,pengendalian hama ini cukup mudah dengan cara meyemprotkan air bertekanan tinggi supaya jatuh dan mati,atau dapat pula kita gunakan insektisida ringan.
B.semut
Sebenarnya semut tidak merugikan bonsai secara langsung namun semut muncul bersamaan dengan aphis,dan membantu penyebaran aphis.
C.aphis akar
Aphis ini dapat menyebabkan daun bonsai menjadi layu. Ia merupakan serangga putih kecil yang hidupnya di akar tanaman. Namun jangan salah sebab ada sejenis cendawan yang hidupnya juga diakar, sering berbentuk buntalan-buntalan kecil bening dan umumnya terdapat di akar pohon pinus (Mycorrhiza). Cendawan ini menguntungkan bagi tanaman, sebab ia bersimbiosis mutualisme dengan akar tanaman tersebut.
Hama Aphis akar bisa dikendalikan dengan penyemprotan insektisida yang diinjeksikan langsung ke dalam tanah.
D.KUTU WOL atau KUTU PUTIH
Hama ini biasa dijumpai di batang, dicabang-cabang atau pangkal tangkai daun, dan disepanjang tulangdaun. Bentuknya seperti bola kapas atau wol kecil-kecil. Perlakuan pengendaliannya sama dengan Aphis.
E.KUTU TEMPURUNG atau PERISAI
Koloninya biasanya menempel dipermukaan bawah daun, baik dipohon lunak atau keras. Bentuknya seperti tempurung atau sisik-sisik kecil, umumnya berwarna coklat. Pengendalian bisa dilakukan dengan membuangnya menggunakan tangan, sikat halus atau dengan insektisida sistemik.
F.ULAT DAUN
Hama ini mudah terlihat, dan sering berada tidak jauh dari tanamannya, sehingga penaggulangannya pun lebih mudah. Caranya cukup dengan mengambil ulatnya bila terlihat lalu membunuhnya, atau semprot dengan insektisida secara berkala untuk menghindari serangan.
G.TUNGAU MERAH
Hama ini biasanya menyerang tanaman juniperus, blackpine, bila cuaca lebih kering dari biasanya. Gejala serangan: daun menjadi kekuningan dan pucat. Umumnya ia hanya menyerang bagian-bagian tertentu dari tanaman. Untuk melihatnya, Anda harus meletakkan selembar kertas putih bersih di bawah tajuk, lalu batangnya ditepuk-tepuk supaya hama jatuh. Di atas kertas itu akan terlihat makhluk kecil berwarna merah yang berjalan pelan. Untuk melihat bentuknya secara jelas makhluk itu harus diletakkan dibawah kaca pembesar atau mikroskop.
Perlakuan khusus harus diberikan untuk menaggulangi hama ini, biasanya digunakan Akarisida Sistemik yang sesuai dan dosis yang dianjurkan. Pengendalian secara dini harus dilakukan pada saat periode vegetatif muncul.
H.CACING TANAH
Sebenarnya hewan ini tidak merusak secara langsung tapi kotoran yang dikeluarkannya sangat lengket hingga bisa menyebabkan terganggunya drainase. Jadi hama ini harus dihindari.
I.SIPUT
Hewan ini memakan seluruh bagian tanaman. Pemberantasannya harus dilakukan pagi-pagi benar, sebab aktifitasnya hanya pada malam hari. Namun ia juga bisa dikendalikan dengan cara meletakkan pellet beracun khusus untuknya. Cara lain yang lebih mudah, yaitu memancing kedatangannya dengan meletakan tapai singkong atau ketan diatas permukaan tanah pada malam hari, lalu keesokan paginya siput yang ada di sekitar tapai dibunuh.
J.THRIPS
Serangga ini umumnya menyerang daun tanaman beringin (Ficus benyamina). Daun yang diserangnya akan melipat dan menangkup. Bila tangkupannya dibuka , didalamnya terlihat serangga Thrips itu. Bentuknya seperti jarum-jarum berjalan, bila diganggu kadang bagian belakang tubuhnya (abdomen) mengangkat ke atas.Ukurannya kecil
Selain berbagai jenis seranggga diatas. Hewan peliharaan anda seperti kucing,ayam,anjing,kelinci,dapat mengganggu pertumbuhan bonsai anda,dan yang perlu diingat jauhkan bonsai dari jangkauan anak2. karena anak2 dapat merubah bentuk pengawatan bonsai anda.
SEMOGA BERMANFAAT DAN SELAMAT MENCOBA
(sumber : http://beny2n.blogdetik.com/benny/

ASAL USUL BONSAI

Posted by bysikka4u on Jumat, 24 Juli 2009


Kata Bonsai itu diserap dari bahasa Mandarin Pen-Zai (Pen = Pot – Zai = Pohon), sebelumnya dalam bahasa Jepang disebut “Hachi-no-ki” = Pohon di dalam Pot. Tidak bisa dipungkiri, bahwa Bonsai itu sebenarnya berasal dari Tiongkok. Seni mengerdilkan tumbuh-tumbuhan di Tiongkok lebih dikenal dengan sebutan Penjing (Pinyin). Pen = Pot/Wadah/Dulang - Ying = Panorama Alam. Penjing itu adalah merupakan seni mengerdilkan tanaman dengan mengambil inspirasi dari bentuk panorama alam. Gambar siluet dari panorama alam inilah yang mereka tata dalam sebuah tanaman yang dikerdilkan, hingga tanaman itu berbentuk lukisan alam yang indah dan hidup.Penjing bisa dibagi dalam tiga kategori: Penjing Pohon (Shumu Penjing), Penjing Pemandangan/Alam (Shanshui Penjing), Penjing Air dan Tanah (Shuihan Penjing). Asal muasalnya dari seni Penjing berdasarkan mitologi; konon ada seorang ahli sihir yang bernama Jiang Feng yang memiliki kemampuan menyihir sehingga apa saja yang disihir olehnya akan menjadi kecil. Sedangkan He-Nian seorang pujangga ketika jaman Dinasti Yuan telah menulis beberapa puisi mengenai Penjing dan salah satu kalimatnya telah menjadi kredo: “Yang Terkecil menjadi Yang Terbesar”Seni Penjing sudah dikenal sejak jaman Dinasti Tang, tetapi baru pada saat Dinasti Qin menjadi sangat terkenal dan digandrungi oleh para pejabat tinggi maupun para Bikshu, sehingga setiap tahunnya diadakan lomba seni Penjing. Konon ketika kerajaan Shuhan terjadi persaingan terselubung antara kanselir Zhuge Liang (Cukat Liang) dengan Liu Bei. Untuk membuktikan tanda kesetiaannya Liu Bei terhadap Cukat Liang dan juga keinginan damainya. Liu Bei menghadiahkan Penjing Pohon buah Pear. Melalui pohon inilah hati sang kanselir akhirnya bisa luluh. Perlu diketahui bahwa Liu Bei juga adalah seorang satrawan maka dari itu Penjing Pohon yang bentuknya lurus seperti pena disebut Wenren Mu (Pohon Para Pujangga) dalam bahasa Jepang disebut Bunjingi.Bonsai pertama kali diperkenalkan ke umum oleh Jepang pada tahun 1867 ketika Expo Dunia di Paris.Seni mengerdilkan/pemangkasan tanaman dikembangkan juga oleh para Biksu aliran Tao, karena Penjing ini juga merupakan lambang dari keseimbangan serta keharmonisan manusia dengan alamnya. Dari pemeliharaan seni Penjing mereka bisa mendapatkan secara tidak langsung kepuasan batiniah yang tak ternilai. Para Biksu inilah juga yang membawa seni Penjing ke Jepang yang akhirnya dikembangkan menjadi seni Bonsai.Diperkirakan seni Penjing ini pertama kali datang ke Jepang antara era Kaisar Kammu (737 - 806) hingga akhirnya masa kejayaan Kerajaan Edo pada kepemimpinan Shogun Dinasti Tokugawa (1603 - 1867). Sedangkan sebagian pihak menganggap Bonsai hadir pada masa Dinasti Kamakura (1185 - 1333). Hal ini terjadi karena adanya bukti otentik berupa lukisan seorang pejabat Shogun Kamakura dengan Bonsai. Hingga saat ini kita masih bisa menyaksikan Bonsai hidup tertua antara 400 s/d 800 tahun yang menjadi koleksi dari Happo-en di Tokio.Para penggemar Bonsai pada umumnya beli pohon tidak di Jepang melainkan di China atau di Taiwan sebab disana harganya jauh lebih murah daripada di Jepang yang bisa dua sampai tiga kali lipat lebih mahal. Harga per pohon di Taiwan bisa puluhan juta, kebalikannya di Indonesia orang masih ada yang bersedia bayar ratusan juta Rp untuk bisa mendapatkan satu pohon Bonsai yang bagus. (SUMBER: Mang UcupEmail: mang.ucup@gmail.comHomepage: www.mangucup.org)

BONSAI SENTIGI DURI

Posted by bysikka4u on Jumat, 19 Juni 2009


Jenis tanaman ini memiliki kemiripan dengan tanaman sentigi laut. Berbatang keras, daun kecil memancang dan memiliki karakter yang juga pas untuk dijadikan bonsai. Namun tanaman ini memiliki duri pada ujung ranting, sehingga tanaman ini oleh para hobiis bonsai di Maumere Flores Nusa Tenggara Timur menyebutnya dengan sentigi duri.

Tanaman ini hidup di habitat yang sangat ekstrim, kering dan bebatuan di tepi kali yang tak ada aliran airnya. Di habitat aslinya tanaman ini memiliki daun yang lebar, hanya pada tempat tertentu yang kering daunnya menjadi kecil.

Model batangnya yang keras melata mirip seperti tanaman melata lainnya. Hanya saja jika batangnya mulai besar dan keras, arah ujung ranting mengejar matahari sehingga tampak tegak berdiri.

Selain tanaman sentigi duri, masih banyak tanaman lain di Kabupaten Sikka yang juga memiliki seni untuk dijadikan bonsai. (johnoriwis)

RUMAH TANGGA DAN BONSAI

Posted by bysikka4u on


Modal utama menanam bonsai adalah kesabaran. Sabar merupakan kata kunci pertama untuk bisa meraih kesuksesan untuk menjadikan bonsai sebagai sebuah karya seni yang memiliki nilai dan patut dihormati.

Karena untuk bisa mencapai kesempurnaan pada tanaman bonsai, kesabaran sangat diperlukan oleh setiap hobbis. Mencapai bonsai yang sempurna dibutuhkan waktu yang lama dan memakan waktu bertahun – tahun.

Selain sabar, hobiis bonsai juga harus bisa memahami kebutuhan tanaman bonsai disaat – saat tertentu. Seperti kebutuhan tanaman bonsai akan air dan hara yang cukup demi kelangsungan hidupnya.

Merawat bonsai juga harus penih cinta dan harapan. Siapa bilang para hobiis juga tidak berdoa untuk tanamannya agar menjadi bonsai yang indah dan memiliki umur yang panjang??? Karena dengan menaruh harapan pada sesuatu, kita pasti sedang berdoa.

Maka tak heran, jika kesabaran para hobiis terhadap bonsai tak ubahnya seperti menaruh sabar pada bahtera rumah tangga. Rumah tangga akan diliputi kebahagian jika ada cinta, pengertian, saling menghormati satu sama lain dan yang terpenting adalah sabar.

Rumah tangga tak ubahnya seperti bonsai.(johnoriwis)

MODEL ATAU GAYA BONSAI

Posted by bysikka4u on Senin, 15 Juni 2009


Model atau gaya bonsai paling dasar yang perlu dikuasi pemula adalah berdasarkan gaya tumbuhnya, yakni formal dan menggantung. Penjabaran lebih jelas kedua gaya ini adalah sebagai berikut:
a. formal
Model atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.
1. Tegak Lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.
2. Tegak Berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat kedepan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.
3. Gaya Miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.
b. Menggantung atau cascade
Gaya ini berlawanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini ada dua, yakni semi menggantung dan murni menggantung
1. Setengah Menggantung
Bonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot
2. menggantung
Gaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah biir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung. (sumber : http://bonsai-plant.awardspace.com/cara.html )

SENTIGI DURI

Posted by bysikka4u on


Jenis tanaman ini pertama ditemukan tanpa nama, namun karena ada kemiripan dengan sentigi. Walau memiliki duri, sehingga tanaman ini disebut dengan sentigi duri.

BONSAI, MAHKOTA PINTU RUMAH

Posted by bysikka4u on Rabu, 27 Mei 2009


Rumah merupakan istana tinggal, yang harus dijaga dan didandani dengan baik. Hamparan halaman harus dibentangi dengan karpet permadani rerumputan dan kembang indah, hingga menampakan rumah bak istana megah yang indah dan tidak membosankan. Sampai – sampai seisi rumah tak ingin lama – lama meninggalkan rumah dengan segala keindahan yang ada.
Selain kembang dan rumput, bonsai juga menjadi penghias halaman rumah yang tak kalah menariknya. Tak hanya bunga, bonsai juga menjadi mahkota bagi pintu rumah yang pas untuk dipandang, indah dan menarik. Tapi awas. Gara – gara keindahan halaman rumah, tamu tak akan hentinya berkunjung.
John Xaverius merupakan salah satu orang di Kota Maumere yang menjadikan bonsai sebagai mahkota di pintu rumah. Dengan model rumah panggung yang dekat pantai, bonsai dengan aneka jenis dan bentuk dijejerkan mengelilingi rumah panggung. Sebagian mengikuti anak tangga, sehingga setiap ruang kosong bola mata yang dulu hampa kini terisi dengan bonsai – bonsai.
Ada aneka jenis bonsai yang sedang ditanganinya, mulai beringin, serut, sentigi gunung, cemara, bulir, sentigi duri, sentigi laut, hokian teh dan jenis bonsai lainnya. Tak hanya bonsai bunga dan kembang pun menjadi bagian dari hidupnya. Baik itu anggrek, adenium, eforbia, gelombang cinta, dan lainnya Sedikitnya hampir mencapai seribu bakalan bonsai, bonsai, kembang dan bunga.
Saat berkunjung ke rumahnya yang terletak di belakang bangunan megah milik Bapak Haji Kasim di Wailiti depan PLN Maumere, saya sendiri tercengang seperti terhipnotis oleh bonsai dan bunga kembang yang menjadi koleksinya.
“hobi merawat bunga, saya tekuni sudah setahun terakhir” demikian John Xaverius.
Dikatakannya, semenjak mengenal dunia bonsai dan bunga dirinya menjadi betah berada dirumah. Saat bertugas jauh, dirinya selalu berharap untuk cepat pulang. Teringat pada seisi rumah dan mahkota pintu rumah yang tertata di tangga rumah panggung dan halaman rumah.
“memang tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk hobi bonsainya, tapi kalau memang ada yang berminat untuk membeli, ya saya berani melepasnya asal harganya pas” kata John.
Sebagian bonsai merupakan hasil dari pembelian, namun tidak sedikit bonsai yang merupakan hasil pencariannya dengan para pecinta bonsai lainnya yang ada di Maumere, Kabupaten Sikka. Hari libur merupakan hari yang tepat untuk melakukan petualangan di hutan yang ada di Bumi Tsunami untuk mendapatkan bakalan bonsai. ***

JADIKAN TANAMAN SEBAGAI SAHABAT

Posted by bysikka4u on Senin, 25 Mei 2009


Sahabat senantiasa memberikan motivasi dan kekuatan. Sahabat juga menjadi penghibur saat kita sedih atau lagi berkesusahan. Sahabat tidak harus berasal dari kalangan tertentu, namun tanaman pun bisa menjadi sahabat, penghipur lara yang tak berkesudahan..
Sahabat dari kalangan tanaman, akan menjadi pelipur lara yang takan berkesudahan, tanaman tidak saja menjadi penghibur, namun ia juga memberikan semangat dan kesegaran selain akan menambah keasrian dan keindahan rumah dan halaman yang ada.
Itulah, Farid Ladapase, dengan memanfaatkan halaman rumah yang berukuran 20 meter x 10 meter, beliau senantiasa menjadikan tanaman sebagai sabahat. Siapa saja pasti terkagum saat mendatangi rumah Farid yang juga adalah seorang Pegawai Negeri Sipil.
Halaman depan dihiasi beragam jenis tanaman, mulai dari tanaman terkecil seperti cocor bebek, gelombang cinta hingga Sentigi, beringin dan masih banyak aneka tanaman hias lainnya.
Kegemarannya mengoleksi tanaman hias ini sudah berlangsung dua tahun terakhir. Menurut suami dari Merry Ladapase, tanaman juga menjadi penghilang stress atau keletihan.
“tanaman juga menjadi penghilang stress, atau kepenatan akibat rutinitas kantor maupun aktivitas lainnya.” Jelas Farid.
Pemilik Rumah Bunga ELLANDRY ini, mengakui sangat serius menekuni kegiatan bersahabat dengan bunga, dan tidak sedikit pula “gocek” yang dikeluarkan untuk perawatan tanaman hias miliknya. Untuk alas an inilah Farid juga menyiapkan anakan tanaman hias, bagi yang berminat bisa mendatangi Rumah Bunga ELLANDRY yang berlokasi disamping Barat RSUD dr. T.C. Hillers Maumere.
Dibantu empat anaknya Ellyn Ladapase, Hendra Ladapase, Andre Ladapase dan Indry Ladapase, Bapak kelahiran Ende ini giat mengumpulkan tanaman sebagai sahabat penghibur dan penghias halaman rumah.
"Setiap kali memandangi bunga, saya membayangkan sedang duduk di bawah pohon itu. Rasanya sangat menyejukkan dan alami sekali," kata Farid.
Farid Ladapase juga berencana akan membentuk perkumpulan para pecinta tanaman hias di baik di Sikka maupun di Ende, yang sekali kelak akan mengadakan pameran tanaman hias.***

BONSAI HOKIAN TEA

Posted by bysikka4u on Minggu, 10 Mei 2009


Hokian Tea, jenis tanaman ini juga tumbuh banyak dihutan dan pinggiran kali di Maumere. Orang Maumere, bilang ini tanaman Teh hutan. Ceritanya ini tanaman Tentara Jepang yang bawa ke Maumere dulu waktu mereka datang jajah Indonesia. Biar mereka kala tapi ada teh hutan untuk Maumere.
Teh Hutan, daunnya kecil. Waktu masih baru tumbuh daun warna hijau terang, makin lama makin tua sebelum kuning, dia punya warna hijau gelap dan tampak mengkilap. Bagus sekali kalo ini tanaman kita bikin bonsai.
Teh hutan ini memiliki buah, yang ukurannya lebih besar sedikit dari merica. Berwarna hijau dan kalo sudah matang berwarna kuning kemerahan. Tanaman ini termasuk langka di Kabupaten Sikka, dan biasanya dijadikan tanaman pagar pada halaman rumah.
Tanaman ini senang dijemur sertus persen dibawah matahari, akan tampak layu jika kekurangan air. Daunnya akan mengecil jika terus dipangkas dan mudah ditata mengikuti aluran lekukan yang dibentuk menggunakan kawat. Senang hidup ditempat yang ekstrim.
Sedangkan batangnya berwarna putih tua, keras dan punya kesan unik. Batang dan rantingnya mudah untuk kita bentuk, dia pasti ikut arah lilitan kawat kemana arah kita mau. Mereka di Jawa bilang ini tanaman harganya cukup mahal, apa lagi kalo sudah jadi bonsai.
Di Maumere, harga bonsai belum banyak yang mengerti…. ***

BONSAI PANDAN BALI

Posted by bysikka4u on


Di Kabupaten Sikka pandan bali di kenal dengan sebutan pandan hutan. Tanaman ini pada umumnya tumbuh di daerah yang berbatu, tinggi dan jauh dari laut. Dalam bahasa daerah, pandan hutan ini dinamakan Ruh atau Roh. Oleh masyarakat setempat, daun pandan hutan ini menghasilkan beberapa karya kerajinan tangan. Antara lain tikar / alas tidur.
Tanaman ini kini termasuk langka di Kabupaten Sikka. hidup di tempat yang ekstrim yang ada di wilayah Kecamatan Bola, Kecamatan Doreng dan Kecamatan Mapitara.
Tinggi padan bali, terendahnya : 1 m dan tertingginya bisa mencapai 6 meter. Keuntungan lain dari menanam pandan bali, Anda tak perlu repot merawatnya. Oleh karena habitat aslinya di hutan, sudah pasti tanaman ini termasuk jenis yang mudah dirawat, tahan cuaca, dan gampang didapat.
Media tanam yang baik adalah tanah gembur, baik di dalam pot maupun tanah. Jika ingin menanamnya di dalam pot, pilih pot berdiameter sedang, sehingga ketika tanaman bertambah tinggi dan tajuknya makin membesar, ukuran pot dengan tanaman akan tampak seimbang.
Pemangkasan pun hanya perlu dilakukan dengan cara membuang daun-daun di bagian bawahnya saja agar tumbuh daun baru pada pucuknya. Penyiraman cukup 1 kali sehari dengan pemberian pupuk NPK 1-3 bulan sekali. Pandan bali juga menyukai panas yang cukup.
Jadi, tunggu apa lagi? Hanya dengan menanam 1 pandan bali saja, tampilan halaman depan rumah sudah berubah menjadi cantik dan asri.

INFO LAIN PANDAN BALI
Nama latin : Pandanus tectona
Bentuk daun : memanjang dan menyerupai pedang, menjuntai, ¬berwarna ¬hijau tua
Batang : berkayu
Pemeliharaan : penyiraman 1 kali sehari, cahaya sedang, tahan di segala cuaca dan iklim,pemupukan 1-3 bulan sekali (NPK), Pemangkasan dengan cara membuang daun di ¬bagian bawah
Perbanyakan : stek batang atau biji
Fungsi : focal point, buffer, filter polusi dan debu, estetika, tanaman hias dalam pot di dalam dan luar ruang_***(dariberbagaisumber)

BONSAI MAUMERE

Posted by bysikka4u on Selasa, 05 Mei 2009


Menurut cerita, bonsai mulai dikenal di Kabupaten Sikka pada abad 20. Ketika itu pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, namun bonsai kala itu lebih di dominasi tanaman beringin. Pasalnya, Kabupaten Sikka dengan beringin sebagai tanaman yang paling gampang dibuat bonsai.

Baru sekitar 30 an tahun belakangan ini, bonsai di Kabupaten Sikka mulai lebih dikembangkan lagi dengan jenis tanaman lokal lainnya. Seperti asam, sentigi, dan jenis tanaman lainnya.

Saat ini di Kabupaten Sikka sudah ada banyak orang yang mulai menekuni seni tanaman kerdil, bonsai. Walau hanya dengan bekal pengetahuan tentang bonsai yang seadanya, namun menekuni bonsai tetap dilakoni.

Yang namanya hobi dengan rasa ingin tahu yang tinggi, tentunya tidak dapat terbendungi lagi oleh siapa dan apapun. Menggali informasi dari kalangan masyarakat petani perihal menanam bakalan bonsai yang diambil menjadi langka awal para hobbis. Selanjutnya mulai menggali informasi dari buku yang ditulis para pakar bonsai dan dari internet. Serta di antara para pencinta bonsai yang ada di Sikka mulai saling berbagi informasi tentang bonsai.

Coba – coba merupakan teknik belajar yang paling seirng dilakukan para pecinta bonsai di Kabupaten Sikka. Resiko dari dari metode belajar coba – coba ini adalah banyaknya bakalan bonsai yang bagus dan unik jadi korban, mati.

Di Maumere Kabupaten Sikka dan di NTT umumnya, ada banyak tanaman yang bisa dijadikan bonsai. Antara lain ; asam, beringin, serut, murbei, sentigi, kelapa, enau, palma, rimba, sarang semut, kamboja, bakau, delima, pandan hutan (pandan bali), teh hutan (hokian tea) dan masih banyak lainnya.

Harga bonsai di Maumere masih relative belum ada harga pasaran yang jelas, walau demikian sudah banyak bonsai para hobbis yang laku terjual. Harga yang ada berkisar dari Rp. 25.000 hingga jutaan rupiah, tergantung pada besar kecilnya. Bukan pada model dan bentuk bonsai seperti yang berlaku di NTB. Bali dan Jawa.

Padahal kalau dilihat dari model dan bentuknya, bonsai yang ada di Maumere tidak kalah bersaingnya dengan model – model bonsai yang ada di NTB, Bali dan Jawa. Yang kalah dari para pebonsai Maumere adalah pengetahuan soal bonsai. Itu saja.

Selain masalah harga, yang juga memrihatinkan adalah penggunaan media pot untuk bonsai yang kurang bahkan tidak seimbang sama sekali. Sehingga terlihat menarik tapi tidak sesuai antara pot dan bonsai.

Di Maumere dikenal dengan istilah asal tanam, maksudnya bakalan bonsai ditanam begitu saja di media pot dari ember dan baskom bekas, itulah sebabnya sehingga ada kesan ketidakseimbangan antara pot dan bonsai yang di tanam.

Namun demikian, para pembonsai yang ada di Sikka tetap optimis dan sangat yakin bahwa suatu saat bonsai dari Maumere akan masuk dan bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.****

BONSAI SENTIGI

Posted by bysikka4u on Rabu, 29 April 2009


Sentigi merupakan jenis tanaman yang saat ini paling diincar para pemburu hobbis, bonsai. Karena mempunyao harga jual yang sangat mahal. Pasalnya tanamani ini menjadi bonsai terindah karena memiliki daun yang kecil, berbatang keras dan memiliki keindahan tersendiri untuk di jadikan bonsai. Di Wilayah Jawa dan Bali harga bonsai sangat mahal, bahkan ada para penggila bonsai mampu membelinya dengan harga yang sebanding dengan harga mobil mewah yang ada.
Di Kabupaten Sikka tanaman ini senantiasa hidup di lingkungan yang kering dan benar – benar ekstrim. Seperti menempel di batu karang, di pasir tanah yang kering dan selalu tersengat panas matahari.
Sentigi di Sikka ada dua jenis, berbatang putih dan coklat kehitaman. Namun dua jenis sentigi ini memiliki kemiripan pada daun, cara dan lingkungan dimana dia harus hidup.
Pemana, sebuah pulau yang ada di Gugusan Pulau Teluk Maumere merupakan surga sentigi. Pasalnya di wilayah pantai pulau ini sentigi tumbuh subur dan eloknya di atas karang dan pasir. Namun sentigi diwilayah ini sangat dilindungi masyarakat karena bagi Pemana sentigi merupakan benteng pertahanan dari serangan gelombang laut dan tsunamai. Tak hanya di Pemana, sentigi juga tumbuh di wilayah pesisir pantai utara Kabupaten Sikka.
Bagi pelaut yang ada di Sikka, sentigi merupakan tanaman yang memiliki magic. Karena mampu mengusir hantu laut maupun roh jahat lainnya yang ada di laut. Sehingga tidak heran jika tanaman keras ini senantiasa di bawa para pelaut saat melaut, sebagai Palu Sentigi.
“ ketika hantu laut datang, kita hanya berteriak palu sentigi, palu sentigi, palu sentigi, palu sentigi. Setan itu pun pasti hilang” cerita para pelaut di Pemana.
Selain sebagai palu pengusir setan, sentigi juga diincara kalangan atas sebagai penjaga rumah, tongkat, manik – manik maupun arca dan hiasan lainnya yang mampu menarik minat kolektor, yang akan menjadikan sentigi sebagai penjaga rumah.***

BONSAI SARANG SEMUT

Posted by bysikka4u on Selasa, 28 April 2009


Sarang semut merupakan jenis tanaman langka di Indonesia. Tanaman ini biasa hidup pada tempat dan pohon yang rimbun dan teduh. Mampu bertahan hidup ditempat kering diatas dahan maupn cabang kayu.
Sarang Semut bagus untuk dijadikan bonsai. Pasalnya, sarang semut memiliki umbi yang besar. Dengan daun yang sedikt lebar dan agak panjang berwarna hijau terang. Apalagi ditanam dalam pot ceper dengan menggunakan media tanam sekam bakar semata.
Dinamai sarang semut karena karena umbinya menjadi sarang semut. Di Irian sarang semut dimanfaatkan sebagai ramuan obat bagi kesehatan manusia.
Tidak hanya di Irian Jaya, Sarang semut pun terdapat di Hutan Kabupaten Sikka. Tumbuh menempel pada tanaman pohon, baik yang ada di tengah hutan maupun di kebun milik warga. Warga Sikka sendiri tidak mengetahui apa sebutan sarang semut dalam bahasa daerah. Yang mereka ketahui bahwa tanaman ini masuk dalam kategori jenis tanaman anggrek.

Beda dengan di Irian, di Kabupaten Sikka tanaman ini tidak dimanfaatkan sebagai minuman obat tradisinal. Padahal tanaman ini memiliki khasiat yang mampu menyembuhkan penyakit. Seperti kanker, maag, gangguan fungsi ginjal dlsbg.

Dengan informasi yang diperoleh dari orang Sikka yang pernah tinggal di Irian dan Ambon. Lantas orang di Sikka saat ini mulai berburu sarang semut untuk dijadikan ramuan obat tradisional.

Khasiat Sarang Semut
Dr Ir M. Ahkam Subroto, M.App. Sc, Peneliti Utama, LIPI Cibinong Science Center
Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migren, rematik dan leukemia. Mengenai mekanisme kerja kandungan senyawa aktif Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan penyakit tersebut dijelaskan sebagai berikut.
• Kanker dan tumor. Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan Sarang Semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
• Gangguan jantung, terutama jantung koroner. Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral Sarang Semut, terutama kalsium dan kalium.
• Stroke ringan maupun berat. Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
• Ambeien (wasir). Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.
• Benjolan-benjolan dalam payudara. Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.
• Gangguan fungsi ginjal dan prostat. Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam Sarang Semut.
• Haid dan keputihan. Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.
• Melancarkan peredaran darah. Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.
• Migren (sakit kepala sebelah). Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.
• Penyakit paru-paru (TBC). Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.]
• Rematik (encok). Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
• Gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin. Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.
• Sakit maag. Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai antibakteri

Secara tradisional masyarakat mengolah sarang semut dengan merebus dalam air mendidih. Setelah dingin, mereka menyaring sebelum mengkonsumsinya. Bahan baku sarang semut berupa potongan-potongan segar atau kering, bisa pula bubuk kering. Jadi senyawa-senyawa kimia dalam sarang semut yang memiliki aktivitas farmakologi bisa dipastikan adalah senyawa-senyawa yang larut dalam air.
Sarang semut mengandung senyawa aktif yang relatif sama dengan dekoktum (air rebusan) bubuk sarang semut. Artinya pada masing-masing dosis anjuran, keduanya memiliki keamanan dan khasiat yang relatif sama. Perbedaannya? Dari segi harga, bubuk lebih ekonomis karena diperlukan investasi lebih besar untuk memproduksi kapsul. Dari sisi penyerapan, bubuk lebih cepat karena perlu waktu ekstra untuk menghancurkan selongsong kapsul di dalam sistem pencernaan.
Sebaliknya, karena terlindungi oleh selongsong kapsul, beberapa senyawa aktif yang labil (mudah terurai) dapat terlindungi dari degradasi di dalam lambung. Kapsul lebih banyak dipilih oleh mereka yang tidak menyukai rasa dan aroma jamu-identik dengan pahit, amis, dan apak. Mereka yang sibuk, mobilitas tinggi, dan ingin meningkatkan vitalitas serta menjaga kebugaran juga memilih kapsul. Begitu pun konsumen yang pencernaan bermasalah, gangguan fungsi hati, dan ginjal.
Segelas dekoktum sarang semut atau 200 ml memiliki kandungan ekstrak air setara 2 kapsul ekstrak air sarang semut (2 x 500 mg). Mereka yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal, tentu lebih baik mengkonsumsi kapsul ketimbang bubuk sehingga kerja hati dan ginjal tidak berat. Pilihan kapsul ketimbang bubuk sering pula karena alasan ketepatan dosis. Dosis secara tepat terukur, misalnya bila minum 2 kapsul masing-masing 500 mg secara pasti kita mendapatkan khasiat yang setara dengan 1.000 mg ekstrak.
Bandingkan dengan segelas dekoktum bubuk yang takarannya tidak akurat (hanya dengan sendok makan). Selain itu, perbandingan bubuk dan air serta lama perebusan juga hanya kira-kira. Akibatnya kandungan senyawa aktif dalam ekstrak air, juga bisa berbeda-beda. Kapsul memiliki masa simpan relatif lama, minimal 3 tahun, sulit dipalsukan karena dalam pembuatannya diperlukan peralatan dan modal besar. Kelebihan kapsul lain adalah lebih higienis karena menggunakan peralatan modern dan lebih murni lantaran dalam ekstrak tidak terdapat bahan-bahan yang tidak larut dalam air, kecuali bahan pengisi yang sengaja ditambahkan.
Bubuk sarang semut memiliki keunggulan lain yang tidak dipunyai oleh kapsul: sebagai minuman kesehatan yang menyegarkan. Tentu setelah ditambahkan pemanis dan bahan lain untuk meningkatkan vitalitas dan menjaga kebugaran. Bagi kalangan tertentu seperti kaum lanjut usia, minum jamu identik rebusan simplisia yang pahit. Mereka menganggap minum kapsul kurang mantap dan 'menyalahi' ritual tradisional. Sugesti seperti itu jamak kita temukan di masyarakat Indonesia. Akibatnya bila mereka dipaksa minum kapsul, kondisi kesehatan tak membaik. Jadi jangan dipaksa mereka untuk menjadi lebih modern dengan minum kapsul. Percaya atau tidak, sugesti memiliki peran penting dalam kesembuhan suatu penyakit seseorang.
Untuk penyakit-penyakit tertentu, konsumen sebaiknya menggunakan kedua sediaan bubuk dan kapsul secara bersamaan. Misalnya untuk pengobatan rematik, kapsul diminum untuk meredakan rasa nyeri dan bubuk untuk mengompres bagian luar yang bengkak, meredakan nyeri, dan pembengkakan. Untuk pengobatan tumor atau kanker dengan benjolan di luar, gunakan kapsul untuk pengobatan dari dalam. Sementara bubuk untuk kompres (meredakan rasa nyeri dan pengobatan dari luar). **(dariberbagaisumber)

BONSAI ASAM

Posted by bysikka4u on


Asam merupakan jenis tanaman yang juga memiliki keunikan. Asam dalam bahasa daerah pada umumnya di Kabupaten Sikka disebut dengan Mage. Yang juga berarti sama seperti rasa yang tersimpan pada buah asam.

Jenis tanaman ini adalah jenis tanaman yang juga bernilai ekonomi, yang oleh para indutriawan dijadikan produk kosmetik, bumbu rasa maupun produk lainnya.

Dari cerita orang tua, asam merupakan jenis tanaman yang pernah dibawah para penjajah Belanda dari Pulau Jawa. Namun sesampainya di Kabupaten Sikka, ternyata asam banyak tumbuh lair di Sikka. Dan jenis tanaman ini dimanfaatkan warga kala itu untuk bumbu masakan.

Asam lokal di Kabupaten Sikka mampu bertahan hidup dimana saja. Ciri tanaman ini berdaun kecil yang tumbuh pada tangkainya yang terdapat pada ranting dan dahan, daunnya yang juga terasa asam bila dimakan.

Buah asam berwarna coklat, isi dagingnya berwarna coklat hitam dan berbentuk seperti pasta. Biji dalam buahnya berwarna hitam.

Asam dialam bebas tingginya bisa mencapai puluhan, bentuk batangnya tergantung pada arah pertumbuhannya. Berwarna coklat kehitaman sehingga terkesan tua dan pada kulitnya terlihat pecah – pecah atau retak.

Sehingga juga memiliki keunikan yang luar bisa jika dijadikan bonsai. Atau tanaman kerdil yang ada dalam pot sesuai ukuran tinggi dan diameter bakalan bonsai.***

BONSAI ARA

Posted by bysikka4u on


Pohon ara atau yang dalam Bahasa Indonesia pada umumnya saya tidak tahu sebutannya, apalagi dalam bahasa biologi atau latin. Tapi di Maumere, jenis pohon ini disebut Pohon Ara atau arat.

Ciri pohon ini mirip dengan Beringin, namun ara memiliki daun lembut, tipis dan pada tepi daunnya seperti gigi gergaji. Serta memiliki buah yang besarnya seperti kelereng kalo sudah masak berwarna merah dan menebarkan aroma yang sangat harum. Didalam buah ara biasanya terdapat ratusan biji yang ukurannya sanga kecil dan halus.

Bonsai Ara ini saya gali dari tepi tebing tanah di daerah Kecamatan Nita, 15 KM arah barat dari Kota Maumere. Awalnya saya tidak berminat untuk mengambilnya, namun karena bentuk batang dan gaya tumbuhnya yang unik membuat saya tertarik.

Awalnya saya tanam dalam baskom yang sudah pecah, selang tiga minggu tumbuh tunas baru dari batang yang saya pangkas abis. Ketika daunnya dan tunasnya makin rimbun, saya pindahkan tanaman ini ke pot bulat tipis. Dan ternyata terlihat sangat indah dan gagah, seperti pohon arah yang tumbuh kokoh dialam bebas.

Dialam bebas, ara bias hidup hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Dengan tinggi yang bisa mencapai puluhan meter menjulang perkasa kea rah langit.

Jenis pohon ini biasanya hidup ditepi kali, jurang dan daerah yang nampak kering dan ektrim. Seperti diatas bebatuan maupun tebing batu yang terjal. Pohon ara atau arat ini juga mampu bertahan hidup didaerah yang bahkan tidak mengandung air sekalipun. Dan akan sangat subur bila berada ditempat yang teduh, pengap dan sejuk. ***

ARTIKEL

Posted by bysikka4u on Selasa, 07 April 2009


BERINGIN, DARI LONTAR KE POT

Di Maumere, kalo kita mau mencari beringin untuk dijadikan bakalan bonsai. Tidaklah susah. Gampang, asal punya nyali untuk mendapatkannya. Karena di Maumere, beringin pada umumnya menempel di pohon koli, alias lontar. Koli adalah sejenis tumbuhan penghasil minuman keras tradisional (miras lokal yang juga minuman adat).

Asal punya nyali untuk manjat ambil, kita sudah bisa mendapatkan beringin sebagai bakalan bonsai. Biasanya, bakalan bonsai beringin yang menempel telah cukup berusia, memiliki bentuk yang unik dan gampang untuk dipelihara karena telah terbiasa hidup diatas pohon koli yang jauh dari air dan sedikit kandungan unsur haranya.

Kita juga harus berhati – hati saat mengambil bakalan bonsai beringin dari atas pohon lontar, karena tanaman ini juga merupakan rumah bagi kalajengking, tokek, kadal bahkan ular. Namun pada pohon lontar yang telah dijadikan sebagai tempat mengambil bahan baku untuk pembuatan minuman keras, tentunya jauh dari hewan tersebut di atas.

Para pemilik lontar malah senang. Karena pohon yang menjadi sumber ekonominya di bersihkan para pemburu bonsai dariberingin. Karena bagi para peramu minuman keras, beringin termasuk tanaman pengganggu. Kalo sudah makin besar, akarnya dengan kuat dan kokoh mengenggam batang lontar. Dan lambat laun lontar yang ada bisa saja mati.

Bakalan bonsai beringin yang diperoleh selanjutnya akan ditanaman dalam pot atau dibiarkan ditanam di atas tanah maupun pasir. Sampai mendapatkan pot yang sesuai baru dipindahkan ke pot tersebut.

Di Kabupaten Sikka, terdapat beraneka ragam jenis beringin lokal. Dan kesemuanya bisa dijadikan bonsai, menanam beringin lebih mudah dari pada jenis tanaman bonsai lainnya. Perawatannya pun tidak terlalu sulit, lebih mudah dari merawat bonsai lokal lainnya.

Untuk menanam bakalan bonsai beringin, penulis biasanya menggunakan media tanam dari pasir, humus/kompos/ pupuk kandang dan tanah, dengan perbandingan 1:1:1. Pengalaman penulis, media ini lebih memberikan percepatan pertumbuhan bakalan bonsai beringin, apalagi jika bonsai tersebut ditaruh di tempat yang lembab atau teduh_***(johnoriwis)

salam bonsaimof

Posted by bysikka4u on Minggu, 05 April 2009

ada asam, sentigi pokonya macam – macam

Daratan Flores merupakan wilayah yang kaya dengan asam. Tidak heran kalo bepergian dari ujung barat ke ujung timur Flores, pasti yang juga paling sering di liat selain kelapa adalah asam.

Selain asam dan kelapa, yang juga ada di Flores untuk di buat bonsai adalah beringin, sentigi, murbei, walikukun, hokian teh, beringin manila, beringan korea, sarang semut, dan masih banyak yang lainnya.

Di Maumere, beringin lokal saja ada bermacam – macam. Bahasa Lokal menyebutnya dengan Bao (Bahasa Sikka) sedangkan Etnis Lio menyebut beringan dengan Puu Lele. Di Maumere beringin lokal hamper ada sekitar 5 jenis lebih, dengan model dan bentuk yang unik dan masing – masing memiliki ciri tersendiri.

Di Maumere dan Flores secara umum tanaman sentigi sangat dilarang untuk diambil. Karena jenis tanaman pesisir ini termasuk langka dan sangat membantu masyarakat setempat dalam mengurangi resiko abrasi dan gelombang laut. Karena daerah Flores merupakan daerah yang paling sering terjadi gelombang pasang dan tsunami yang juga tentunya berkaitan dengan kawasan Gempa Tektonik.

Kalo untuk jenis tanaman Hokian Teh, kami di Maumere menyebutnya Te Uta (teh hutan). Menurut cerita, jenis tanaman di bawah oleh Bangsa Jepang dan pernah memprogramkan agar masyarakat menanam tanaman ini di kebun maupun di pekarangan rumah. Katanya daun hokian tea bisa dibuat jadi minuman teh, yang juga memiliki khasiat untuk kesehatan manusia.

Hokian Teh di Maumere banyak ditemui di pekarangan rumah, kebun maupun di kali – kali kering. Kalo dikali kering jenis tanaman ini sudah dapat dibuat bonsai. Karena batangnya sudah besar dan benar – benar hidup didaerah yang ekstrim. Kering bebatuan dan selalu mendapat banjir waktu musim hujan.

Pokonya di Maumere, ada banyak tanaman yang bisa dijadikan bonsai.***