subscribe to RSS

BONSAI SENTIGI

Posted by bysikka4u on Rabu, 29 April 2009


Sentigi merupakan jenis tanaman yang saat ini paling diincar para pemburu hobbis, bonsai. Karena mempunyao harga jual yang sangat mahal. Pasalnya tanamani ini menjadi bonsai terindah karena memiliki daun yang kecil, berbatang keras dan memiliki keindahan tersendiri untuk di jadikan bonsai. Di Wilayah Jawa dan Bali harga bonsai sangat mahal, bahkan ada para penggila bonsai mampu membelinya dengan harga yang sebanding dengan harga mobil mewah yang ada.
Di Kabupaten Sikka tanaman ini senantiasa hidup di lingkungan yang kering dan benar – benar ekstrim. Seperti menempel di batu karang, di pasir tanah yang kering dan selalu tersengat panas matahari.
Sentigi di Sikka ada dua jenis, berbatang putih dan coklat kehitaman. Namun dua jenis sentigi ini memiliki kemiripan pada daun, cara dan lingkungan dimana dia harus hidup.
Pemana, sebuah pulau yang ada di Gugusan Pulau Teluk Maumere merupakan surga sentigi. Pasalnya di wilayah pantai pulau ini sentigi tumbuh subur dan eloknya di atas karang dan pasir. Namun sentigi diwilayah ini sangat dilindungi masyarakat karena bagi Pemana sentigi merupakan benteng pertahanan dari serangan gelombang laut dan tsunamai. Tak hanya di Pemana, sentigi juga tumbuh di wilayah pesisir pantai utara Kabupaten Sikka.
Bagi pelaut yang ada di Sikka, sentigi merupakan tanaman yang memiliki magic. Karena mampu mengusir hantu laut maupun roh jahat lainnya yang ada di laut. Sehingga tidak heran jika tanaman keras ini senantiasa di bawa para pelaut saat melaut, sebagai Palu Sentigi.
“ ketika hantu laut datang, kita hanya berteriak palu sentigi, palu sentigi, palu sentigi, palu sentigi. Setan itu pun pasti hilang” cerita para pelaut di Pemana.
Selain sebagai palu pengusir setan, sentigi juga diincara kalangan atas sebagai penjaga rumah, tongkat, manik – manik maupun arca dan hiasan lainnya yang mampu menarik minat kolektor, yang akan menjadikan sentigi sebagai penjaga rumah.***

BONSAI SARANG SEMUT

Posted by bysikka4u on Selasa, 28 April 2009


Sarang semut merupakan jenis tanaman langka di Indonesia. Tanaman ini biasa hidup pada tempat dan pohon yang rimbun dan teduh. Mampu bertahan hidup ditempat kering diatas dahan maupn cabang kayu.
Sarang Semut bagus untuk dijadikan bonsai. Pasalnya, sarang semut memiliki umbi yang besar. Dengan daun yang sedikt lebar dan agak panjang berwarna hijau terang. Apalagi ditanam dalam pot ceper dengan menggunakan media tanam sekam bakar semata.
Dinamai sarang semut karena karena umbinya menjadi sarang semut. Di Irian sarang semut dimanfaatkan sebagai ramuan obat bagi kesehatan manusia.
Tidak hanya di Irian Jaya, Sarang semut pun terdapat di Hutan Kabupaten Sikka. Tumbuh menempel pada tanaman pohon, baik yang ada di tengah hutan maupun di kebun milik warga. Warga Sikka sendiri tidak mengetahui apa sebutan sarang semut dalam bahasa daerah. Yang mereka ketahui bahwa tanaman ini masuk dalam kategori jenis tanaman anggrek.

Beda dengan di Irian, di Kabupaten Sikka tanaman ini tidak dimanfaatkan sebagai minuman obat tradisinal. Padahal tanaman ini memiliki khasiat yang mampu menyembuhkan penyakit. Seperti kanker, maag, gangguan fungsi ginjal dlsbg.

Dengan informasi yang diperoleh dari orang Sikka yang pernah tinggal di Irian dan Ambon. Lantas orang di Sikka saat ini mulai berburu sarang semut untuk dijadikan ramuan obat tradisional.

Khasiat Sarang Semut
Dr Ir M. Ahkam Subroto, M.App. Sc, Peneliti Utama, LIPI Cibinong Science Center
Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migren, rematik dan leukemia. Mengenai mekanisme kerja kandungan senyawa aktif Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan penyakit tersebut dijelaskan sebagai berikut.
• Kanker dan tumor. Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan Sarang Semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
• Gangguan jantung, terutama jantung koroner. Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral Sarang Semut, terutama kalsium dan kalium.
• Stroke ringan maupun berat. Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
• Ambeien (wasir). Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.
• Benjolan-benjolan dalam payudara. Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.
• Gangguan fungsi ginjal dan prostat. Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam Sarang Semut.
• Haid dan keputihan. Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.
• Melancarkan peredaran darah. Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.
• Migren (sakit kepala sebelah). Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.
• Penyakit paru-paru (TBC). Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.]
• Rematik (encok). Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
• Gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin. Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.
• Sakit maag. Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai antibakteri

Secara tradisional masyarakat mengolah sarang semut dengan merebus dalam air mendidih. Setelah dingin, mereka menyaring sebelum mengkonsumsinya. Bahan baku sarang semut berupa potongan-potongan segar atau kering, bisa pula bubuk kering. Jadi senyawa-senyawa kimia dalam sarang semut yang memiliki aktivitas farmakologi bisa dipastikan adalah senyawa-senyawa yang larut dalam air.
Sarang semut mengandung senyawa aktif yang relatif sama dengan dekoktum (air rebusan) bubuk sarang semut. Artinya pada masing-masing dosis anjuran, keduanya memiliki keamanan dan khasiat yang relatif sama. Perbedaannya? Dari segi harga, bubuk lebih ekonomis karena diperlukan investasi lebih besar untuk memproduksi kapsul. Dari sisi penyerapan, bubuk lebih cepat karena perlu waktu ekstra untuk menghancurkan selongsong kapsul di dalam sistem pencernaan.
Sebaliknya, karena terlindungi oleh selongsong kapsul, beberapa senyawa aktif yang labil (mudah terurai) dapat terlindungi dari degradasi di dalam lambung. Kapsul lebih banyak dipilih oleh mereka yang tidak menyukai rasa dan aroma jamu-identik dengan pahit, amis, dan apak. Mereka yang sibuk, mobilitas tinggi, dan ingin meningkatkan vitalitas serta menjaga kebugaran juga memilih kapsul. Begitu pun konsumen yang pencernaan bermasalah, gangguan fungsi hati, dan ginjal.
Segelas dekoktum sarang semut atau 200 ml memiliki kandungan ekstrak air setara 2 kapsul ekstrak air sarang semut (2 x 500 mg). Mereka yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal, tentu lebih baik mengkonsumsi kapsul ketimbang bubuk sehingga kerja hati dan ginjal tidak berat. Pilihan kapsul ketimbang bubuk sering pula karena alasan ketepatan dosis. Dosis secara tepat terukur, misalnya bila minum 2 kapsul masing-masing 500 mg secara pasti kita mendapatkan khasiat yang setara dengan 1.000 mg ekstrak.
Bandingkan dengan segelas dekoktum bubuk yang takarannya tidak akurat (hanya dengan sendok makan). Selain itu, perbandingan bubuk dan air serta lama perebusan juga hanya kira-kira. Akibatnya kandungan senyawa aktif dalam ekstrak air, juga bisa berbeda-beda. Kapsul memiliki masa simpan relatif lama, minimal 3 tahun, sulit dipalsukan karena dalam pembuatannya diperlukan peralatan dan modal besar. Kelebihan kapsul lain adalah lebih higienis karena menggunakan peralatan modern dan lebih murni lantaran dalam ekstrak tidak terdapat bahan-bahan yang tidak larut dalam air, kecuali bahan pengisi yang sengaja ditambahkan.
Bubuk sarang semut memiliki keunggulan lain yang tidak dipunyai oleh kapsul: sebagai minuman kesehatan yang menyegarkan. Tentu setelah ditambahkan pemanis dan bahan lain untuk meningkatkan vitalitas dan menjaga kebugaran. Bagi kalangan tertentu seperti kaum lanjut usia, minum jamu identik rebusan simplisia yang pahit. Mereka menganggap minum kapsul kurang mantap dan 'menyalahi' ritual tradisional. Sugesti seperti itu jamak kita temukan di masyarakat Indonesia. Akibatnya bila mereka dipaksa minum kapsul, kondisi kesehatan tak membaik. Jadi jangan dipaksa mereka untuk menjadi lebih modern dengan minum kapsul. Percaya atau tidak, sugesti memiliki peran penting dalam kesembuhan suatu penyakit seseorang.
Untuk penyakit-penyakit tertentu, konsumen sebaiknya menggunakan kedua sediaan bubuk dan kapsul secara bersamaan. Misalnya untuk pengobatan rematik, kapsul diminum untuk meredakan rasa nyeri dan bubuk untuk mengompres bagian luar yang bengkak, meredakan nyeri, dan pembengkakan. Untuk pengobatan tumor atau kanker dengan benjolan di luar, gunakan kapsul untuk pengobatan dari dalam. Sementara bubuk untuk kompres (meredakan rasa nyeri dan pengobatan dari luar). **(dariberbagaisumber)

BONSAI ASAM

Posted by bysikka4u on


Asam merupakan jenis tanaman yang juga memiliki keunikan. Asam dalam bahasa daerah pada umumnya di Kabupaten Sikka disebut dengan Mage. Yang juga berarti sama seperti rasa yang tersimpan pada buah asam.

Jenis tanaman ini adalah jenis tanaman yang juga bernilai ekonomi, yang oleh para indutriawan dijadikan produk kosmetik, bumbu rasa maupun produk lainnya.

Dari cerita orang tua, asam merupakan jenis tanaman yang pernah dibawah para penjajah Belanda dari Pulau Jawa. Namun sesampainya di Kabupaten Sikka, ternyata asam banyak tumbuh lair di Sikka. Dan jenis tanaman ini dimanfaatkan warga kala itu untuk bumbu masakan.

Asam lokal di Kabupaten Sikka mampu bertahan hidup dimana saja. Ciri tanaman ini berdaun kecil yang tumbuh pada tangkainya yang terdapat pada ranting dan dahan, daunnya yang juga terasa asam bila dimakan.

Buah asam berwarna coklat, isi dagingnya berwarna coklat hitam dan berbentuk seperti pasta. Biji dalam buahnya berwarna hitam.

Asam dialam bebas tingginya bisa mencapai puluhan, bentuk batangnya tergantung pada arah pertumbuhannya. Berwarna coklat kehitaman sehingga terkesan tua dan pada kulitnya terlihat pecah – pecah atau retak.

Sehingga juga memiliki keunikan yang luar bisa jika dijadikan bonsai. Atau tanaman kerdil yang ada dalam pot sesuai ukuran tinggi dan diameter bakalan bonsai.***

BONSAI ARA

Posted by bysikka4u on


Pohon ara atau yang dalam Bahasa Indonesia pada umumnya saya tidak tahu sebutannya, apalagi dalam bahasa biologi atau latin. Tapi di Maumere, jenis pohon ini disebut Pohon Ara atau arat.

Ciri pohon ini mirip dengan Beringin, namun ara memiliki daun lembut, tipis dan pada tepi daunnya seperti gigi gergaji. Serta memiliki buah yang besarnya seperti kelereng kalo sudah masak berwarna merah dan menebarkan aroma yang sangat harum. Didalam buah ara biasanya terdapat ratusan biji yang ukurannya sanga kecil dan halus.

Bonsai Ara ini saya gali dari tepi tebing tanah di daerah Kecamatan Nita, 15 KM arah barat dari Kota Maumere. Awalnya saya tidak berminat untuk mengambilnya, namun karena bentuk batang dan gaya tumbuhnya yang unik membuat saya tertarik.

Awalnya saya tanam dalam baskom yang sudah pecah, selang tiga minggu tumbuh tunas baru dari batang yang saya pangkas abis. Ketika daunnya dan tunasnya makin rimbun, saya pindahkan tanaman ini ke pot bulat tipis. Dan ternyata terlihat sangat indah dan gagah, seperti pohon arah yang tumbuh kokoh dialam bebas.

Dialam bebas, ara bias hidup hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Dengan tinggi yang bisa mencapai puluhan meter menjulang perkasa kea rah langit.

Jenis pohon ini biasanya hidup ditepi kali, jurang dan daerah yang nampak kering dan ektrim. Seperti diatas bebatuan maupun tebing batu yang terjal. Pohon ara atau arat ini juga mampu bertahan hidup didaerah yang bahkan tidak mengandung air sekalipun. Dan akan sangat subur bila berada ditempat yang teduh, pengap dan sejuk. ***

ARTIKEL

Posted by bysikka4u on Selasa, 07 April 2009


BERINGIN, DARI LONTAR KE POT

Di Maumere, kalo kita mau mencari beringin untuk dijadikan bakalan bonsai. Tidaklah susah. Gampang, asal punya nyali untuk mendapatkannya. Karena di Maumere, beringin pada umumnya menempel di pohon koli, alias lontar. Koli adalah sejenis tumbuhan penghasil minuman keras tradisional (miras lokal yang juga minuman adat).

Asal punya nyali untuk manjat ambil, kita sudah bisa mendapatkan beringin sebagai bakalan bonsai. Biasanya, bakalan bonsai beringin yang menempel telah cukup berusia, memiliki bentuk yang unik dan gampang untuk dipelihara karena telah terbiasa hidup diatas pohon koli yang jauh dari air dan sedikit kandungan unsur haranya.

Kita juga harus berhati – hati saat mengambil bakalan bonsai beringin dari atas pohon lontar, karena tanaman ini juga merupakan rumah bagi kalajengking, tokek, kadal bahkan ular. Namun pada pohon lontar yang telah dijadikan sebagai tempat mengambil bahan baku untuk pembuatan minuman keras, tentunya jauh dari hewan tersebut di atas.

Para pemilik lontar malah senang. Karena pohon yang menjadi sumber ekonominya di bersihkan para pemburu bonsai dariberingin. Karena bagi para peramu minuman keras, beringin termasuk tanaman pengganggu. Kalo sudah makin besar, akarnya dengan kuat dan kokoh mengenggam batang lontar. Dan lambat laun lontar yang ada bisa saja mati.

Bakalan bonsai beringin yang diperoleh selanjutnya akan ditanaman dalam pot atau dibiarkan ditanam di atas tanah maupun pasir. Sampai mendapatkan pot yang sesuai baru dipindahkan ke pot tersebut.

Di Kabupaten Sikka, terdapat beraneka ragam jenis beringin lokal. Dan kesemuanya bisa dijadikan bonsai, menanam beringin lebih mudah dari pada jenis tanaman bonsai lainnya. Perawatannya pun tidak terlalu sulit, lebih mudah dari merawat bonsai lokal lainnya.

Untuk menanam bakalan bonsai beringin, penulis biasanya menggunakan media tanam dari pasir, humus/kompos/ pupuk kandang dan tanah, dengan perbandingan 1:1:1. Pengalaman penulis, media ini lebih memberikan percepatan pertumbuhan bakalan bonsai beringin, apalagi jika bonsai tersebut ditaruh di tempat yang lembab atau teduh_***(johnoriwis)

salam bonsaimof

Posted by bysikka4u on Minggu, 05 April 2009

ada asam, sentigi pokonya macam – macam

Daratan Flores merupakan wilayah yang kaya dengan asam. Tidak heran kalo bepergian dari ujung barat ke ujung timur Flores, pasti yang juga paling sering di liat selain kelapa adalah asam.

Selain asam dan kelapa, yang juga ada di Flores untuk di buat bonsai adalah beringin, sentigi, murbei, walikukun, hokian teh, beringin manila, beringan korea, sarang semut, dan masih banyak yang lainnya.

Di Maumere, beringin lokal saja ada bermacam – macam. Bahasa Lokal menyebutnya dengan Bao (Bahasa Sikka) sedangkan Etnis Lio menyebut beringan dengan Puu Lele. Di Maumere beringin lokal hamper ada sekitar 5 jenis lebih, dengan model dan bentuk yang unik dan masing – masing memiliki ciri tersendiri.

Di Maumere dan Flores secara umum tanaman sentigi sangat dilarang untuk diambil. Karena jenis tanaman pesisir ini termasuk langka dan sangat membantu masyarakat setempat dalam mengurangi resiko abrasi dan gelombang laut. Karena daerah Flores merupakan daerah yang paling sering terjadi gelombang pasang dan tsunami yang juga tentunya berkaitan dengan kawasan Gempa Tektonik.

Kalo untuk jenis tanaman Hokian Teh, kami di Maumere menyebutnya Te Uta (teh hutan). Menurut cerita, jenis tanaman di bawah oleh Bangsa Jepang dan pernah memprogramkan agar masyarakat menanam tanaman ini di kebun maupun di pekarangan rumah. Katanya daun hokian tea bisa dibuat jadi minuman teh, yang juga memiliki khasiat untuk kesehatan manusia.

Hokian Teh di Maumere banyak ditemui di pekarangan rumah, kebun maupun di kali – kali kering. Kalo dikali kering jenis tanaman ini sudah dapat dibuat bonsai. Karena batangnya sudah besar dan benar – benar hidup didaerah yang ekstrim. Kering bebatuan dan selalu mendapat banjir waktu musim hujan.

Pokonya di Maumere, ada banyak tanaman yang bisa dijadikan bonsai.***