TEKNIK BONSAI

Posted by bysikka4u on Selasa, 28 Juli 2009 |




a. pemotongan dan pemangkasan
prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping. agar bentuknya teratur dan penampilannya juga menjadi indah. Ranting yang tidak perlu atau merusak pemandangan bisa dibuang dan gunakan imajinasi dalam memangkasnya
b. pengawatan
Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
PEMBUKAAN KAWAT
Bisa dilakukan setelah kawat tampak tenggelam atau masuk ke dalam batang, cabang, atau ranting bonsai. Dilakukan dengan hati-hati mengikuti arah lilitannya dan harus diusahakan tidak sampai tidak menyebabkan luka
c. posisi bonsai di pot
Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.
d. penanaman
Langkah-langkah penanaman bonsai:
• siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
• kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot
• masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
• tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
• masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan
• rawat bonsai dengan baik
e. Menciptakan kesan tua
Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah
A. PENYIRAMAN
Pada musim kemarau bonsai sebaiknya disiram setiap hari, pada pagi dan sore hari. Air untuk penyiraman harus air jernih, bersih, tidak berbau, dan bebas garam. Penyiraman dilakukan dengan dua cara. Pertama, menyiramkan air secara langsung kepada media tanam. Kedua, mencelupkan pot bersana media tanamnya kedalam air hingga air dapat meresap dan media tanam basah benar.
B. PEMUPUKAN
Harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Frekuensi pemupukan yang disarankan adalah sebulan sekali dengan pupuk yang digunakan NPK dan urea. Pupuk daun juga bisa diberikan sebulan tiga kali.
C. PENYIANGAN DAN PEMANGKASAN
Penyiangan dilakukan setiap hari. Terutama jika terlihat adanya gulma (tanaman liar) di media tanam. Untuk menghindari gulma disarankan untuk memberi lumut di permukaan media tanam. Lumut berwarna hijau sekaligus berfungsi sebagai indicator kelembapan. Pemangkasan batang, cabang, ranting, dan daun bonsai dilakukan untuk membentuk bonsai sesuai dengan keinginan. Disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai dengan kondisi bonsai itu sendiri. Jika pertumbuhan bonsai jenis tanaman yang cepat, pemangkasan dilakukan sebulan sekali. Jika bonsai tanaman yang pertumbuhannya lambat, pemangkasan cukup dilakukan 2-3 bukan sekali
D. PEMBUKAAN KAWAT
Bisa dilakukan setelah kawat tampak tenggelam atau masuk ke dalam batang, cabang, atau ranting bonsai. Dilakukan dengan hati-hati mengikuti arah lilitannya dan harus diusahakan tidak sampai tidak menyebabkan luka.
E. REPOTTING
a. pengganti media tanam dan pemangkasan akar
Harus dilakukan jika akar telah tumbuh padat. Biasanya pada saat bonsai berumus enam bulan atau satu tahun sejak pembuatan.caranya, bonsai dilepaskan dari potnya, kemudian separuh dari media tanam yang menenpel pada perakaran dibuang dan separuhnya dibiarkan tetap menempel
b. pengganti dan perubahan tata letak pot bonsai
Dilakukan pada saat penggantian media tanam. Sama dengan penggantian media tanam,jika bonsai sudah semakin membesar dan akarnya memenuhi pot. Idealnya dua kali penggantian media tanam. . Diupayakan agar pada waktu mengganti pot, tidak mengganggu sistem perakaran dan hindari pemotongan akar. Repotting dilakukan pada awal kemarau, untuk menghindari akar menjadi busuk karena setiap pengangkatan akar, biasanya akan meninggalkan luka kecil dan bisa menjadi infeksi kalau kena air.
Faktor pendukung
menjaga factor-faktor berikut dapat membuat bonsai anda normal dan tumbuh sehat :
Cahaya: Bonsai membutuhkan cahaya konstan yang terang.baiknya bonsai diletakkan di tempat yang tidak terlalu terik terkena cahaya matahari.seperti dibawah pohon besar atau diambang jendela. dimusim penghujan yang cahayanya kurang.dapat ditambahkan dengan lampu khusus yang tersedia dipusat tanaman .
Suhu: Pada musim dingin, memelihara tanaman bonsai dari windowsills dan langsung dari sumber panas seperti radiators. Selama musim dingin, jika bonsai tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan, minimum suhu 50 ° F (10 ° C) akan berlaku. Selama musim berkembang, sebagian besar bonsai memerlukan suhu dari 60 hingga 70 ° F (15 sampai 21 ° C).
Pot Bonsai: Pot harus memiliki satu atau lebih lubang drainase di bawahnya dan mungkin juga memiliki beberapa lubang kecil untuk mengikat pohon di pot tersebut.
Potting kompos: Pemberian kompos dalam jumlah yang seimbang antara pasir dan lumut agar tanah didalam pot tidak terlalu basah namun akan terdeteksi kurangnya air dari lumut yang kering.
Air dan kelembaban: Bonsai harus terus dipelihara lembab, terutama tetapi tidak boleh terlalau banyak air. Hal ini akan memblokir aliran udara melalui kompos dan sebagainya membahayakan kesehatan tanaman.cek kondisi tanaman di pagi hari, untuk mencegah penyakit seperti jamur.
Pupuk: seimbang dengan pupuk setiap tiga sampai empat bulan Gunakan tinggi kalium karbonat pakan dari pertengahan musim gugur hingga pertengahan musim dingin. Tidak berlaku pupuk dari pertengahan musim dingin hingga pertengahan musim semi
Perawatan perkakas bonsai anda.
Beberapa hal yang mungkin untuk mendapatkan perawatan dan pemeliharaan alat-alat Anda. Ingat Anda memiliki investasi yang signifikan dalam perangkat Anda, beberapa menit setelah menggunakanmereka harus segara dibersihkan.
1. WD40: spray ini menyapu bersih getah pohon dan sebagainya dan biasanya digunakan untuk mencegah karat.
2. Alkohol: disarankan untuk mensterilkan alat Anda setelah digunakan disetiap pohon. Saya menemukan bahwa lebih sedikit. Bersihkan dengan alkohol dan menindaklanjuti dengan WD40.
3. Lighter Fluid: Gunakan untuk membersihkan getah apapun yang menempel ke perangkat. Nail polish remover tampaknya baik untuk digunakan .
4. Honing Stones: tajamkan selalu pisau potong anda apabila sudah terlalu tumpul .Dalam hal ini jika Anda merasa tidak nyaman dalam menanggulangi pekerjaan ini, bawa ke profesional. Pembersihan alat dengan baik akan menyembuhkan luka tanaman lebih cepat.
5. Gun Biru: The Black alat Jepang telah dirawat dengan bluing pada proses meniru. Tidak ada cara yang bisa kita ulangi proses ini, tapi senapan biru yang kedua adalah hal yang terbaik.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Cara yang paling mudah untuk mengendalikan hama dan penyakit bonsai adalah dengan perawatan dan pengamatan secara teratur.Mmeskipun demikian ,kalau serangan tetap terjadi perlu dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut .
Bila ternyata tanaman tetap sakit walau perawatan dan pemeliharaan sudah betul,maka hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa dengan teliti jenis tanaman .bila tak ada tanda2 serangan didaun kita juga perlu melihat akar ,bila penam pilan akar masih kuat dan ujung akar masih berwarna putih berarti fungsi akar masih baik
Namun bila akar berwarna kecoklatan dan berubah bentuk,bisa dipastikan ada hama atau penyakit yang menyerang .
Adapun hama dan penyakit yang biasa menyerang bonsai adalah sebagai berikut :
A.aphis
Serangga ini biasa terlihat bibawah daun mengumpul di tulang atau pucuk daun / tunas daun,pengendalian hama ini cukup mudah dengan cara meyemprotkan air bertekanan tinggi supaya jatuh dan mati,atau dapat pula kita gunakan insektisida ringan.
B.semut
Sebenarnya semut tidak merugikan bonsai secara langsung namun semut muncul bersamaan dengan aphis,dan membantu penyebaran aphis.
C.aphis akar
Aphis ini dapat menyebabkan daun bonsai menjadi layu. Ia merupakan serangga putih kecil yang hidupnya di akar tanaman. Namun jangan salah sebab ada sejenis cendawan yang hidupnya juga diakar, sering berbentuk buntalan-buntalan kecil bening dan umumnya terdapat di akar pohon pinus (Mycorrhiza). Cendawan ini menguntungkan bagi tanaman, sebab ia bersimbiosis mutualisme dengan akar tanaman tersebut.
Hama Aphis akar bisa dikendalikan dengan penyemprotan insektisida yang diinjeksikan langsung ke dalam tanah.
D.KUTU WOL atau KUTU PUTIH
Hama ini biasa dijumpai di batang, dicabang-cabang atau pangkal tangkai daun, dan disepanjang tulangdaun. Bentuknya seperti bola kapas atau wol kecil-kecil. Perlakuan pengendaliannya sama dengan Aphis.
E.KUTU TEMPURUNG atau PERISAI
Koloninya biasanya menempel dipermukaan bawah daun, baik dipohon lunak atau keras. Bentuknya seperti tempurung atau sisik-sisik kecil, umumnya berwarna coklat. Pengendalian bisa dilakukan dengan membuangnya menggunakan tangan, sikat halus atau dengan insektisida sistemik.
F.ULAT DAUN
Hama ini mudah terlihat, dan sering berada tidak jauh dari tanamannya, sehingga penaggulangannya pun lebih mudah. Caranya cukup dengan mengambil ulatnya bila terlihat lalu membunuhnya, atau semprot dengan insektisida secara berkala untuk menghindari serangan.
G.TUNGAU MERAH
Hama ini biasanya menyerang tanaman juniperus, blackpine, bila cuaca lebih kering dari biasanya. Gejala serangan: daun menjadi kekuningan dan pucat. Umumnya ia hanya menyerang bagian-bagian tertentu dari tanaman. Untuk melihatnya, Anda harus meletakkan selembar kertas putih bersih di bawah tajuk, lalu batangnya ditepuk-tepuk supaya hama jatuh. Di atas kertas itu akan terlihat makhluk kecil berwarna merah yang berjalan pelan. Untuk melihat bentuknya secara jelas makhluk itu harus diletakkan dibawah kaca pembesar atau mikroskop.
Perlakuan khusus harus diberikan untuk menaggulangi hama ini, biasanya digunakan Akarisida Sistemik yang sesuai dan dosis yang dianjurkan. Pengendalian secara dini harus dilakukan pada saat periode vegetatif muncul.
H.CACING TANAH
Sebenarnya hewan ini tidak merusak secara langsung tapi kotoran yang dikeluarkannya sangat lengket hingga bisa menyebabkan terganggunya drainase. Jadi hama ini harus dihindari.
I.SIPUT
Hewan ini memakan seluruh bagian tanaman. Pemberantasannya harus dilakukan pagi-pagi benar, sebab aktifitasnya hanya pada malam hari. Namun ia juga bisa dikendalikan dengan cara meletakkan pellet beracun khusus untuknya. Cara lain yang lebih mudah, yaitu memancing kedatangannya dengan meletakan tapai singkong atau ketan diatas permukaan tanah pada malam hari, lalu keesokan paginya siput yang ada di sekitar tapai dibunuh.
J.THRIPS
Serangga ini umumnya menyerang daun tanaman beringin (Ficus benyamina). Daun yang diserangnya akan melipat dan menangkup. Bila tangkupannya dibuka , didalamnya terlihat serangga Thrips itu. Bentuknya seperti jarum-jarum berjalan, bila diganggu kadang bagian belakang tubuhnya (abdomen) mengangkat ke atas.Ukurannya kecil
Selain berbagai jenis seranggga diatas. Hewan peliharaan anda seperti kucing,ayam,anjing,kelinci,dapat mengganggu pertumbuhan bonsai anda,dan yang perlu diingat jauhkan bonsai dari jangkauan anak2. karena anak2 dapat merubah bentuk pengawatan bonsai anda.
SEMOGA BERMANFAAT DAN SELAMAT MENCOBA
(sumber : http://beny2n.blogdetik.com/benny/